"Kembalilah tenang, hai jiwaku sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu..." Mazmur 116 : 7
Sabtu, 27 Juni 2015
Jumat, 26 Juni 2015
Dunia Semakin Tua
Akhir
akhir ini hidup di dunia ini semakin terasa ngeri, saya tidak tahu
apakah saudara merasakannya. Bencana terjadi dimana mana, angin topan,
panas berlebihan, gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang, tanah
longsor, kecelakaan transportasi (darat, laut, udara) dan masih banyak
lagi. Hidup ini terasa sangat susah dan perekenomian masyarakat menengah
ke bawah juga makin merosot. Ditambah lagi kondisi ekonomi Indonesia
yang tidak menentu. Nampaknya penderitaan akan semakin bertambah-tambah.
Belum lagi suara sangkakala yang terdengar pemberitaannya di media yang
membuat kita merinding. Jikalau sudah seperti ini, siapakah yang bisa
kita andalkan dalam hidup ini?
Panggilan Terakhir
Saudara, sering kita mendengar isyarat panggilan di bandara (airport) untuk keberangkatan bagi pesawat yang akan segera berangkat (take off/lepas
launding). Penumpang yang belum masuk dan menempati kursinya di pesawat
akan dipanggil berulang ulang supaya segera masuk ke pesawat “Perhatian
perhatian, kepada penumpang atas nama…. dengan nomor penerbangan….
tujuan Jakarta akan segera berangkat, dimohon agar segera masuk ke
pesawat” Kurang lebih demikian yang sering saya dengar di
bandara. Panggilan ini akan dilakukan berulang – ulang dan jika
penumpang tidak juga masuk ke pesawat, maka pesawat akan terbang (landing) dan penumpang tersebut akan ketinggalan pesawat.
Senin, 27 April 2015
Bukti Belas Kasih Tuhan
Sepintas
pasal 15 tidak nyambung dengan pasal 14. Namun, bagian yang memaparkan
ulang berbagai hukum ritual untuk dilaksanakan kelak setelah umat Israel
masuk ke tanah perjanjian, bisa dilihat sebagai suatu jaminan bagi
generasi kedua bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-Nya. Mereka pasti akan
masuk ke tanah Kanaan.
Beragam
peraturan di pasal 15 ini sendiri menunjukkan beberapa kesatuan yang
penting untuk disadari. Semua peraturan mengenai kurban ini bertujuan
untuk “menyenangkan hati Tuhan” lewat persembahan kurban yang mereka
persembahkan (3, 7, 10, 13, 14, 24). Bandingkan dengan hati Tuhan yang
disenangkan dengan persembahan kurban bakaran dari Nuh, setelah keluar
dari bahtera (Kej. 8:20-22). Bukankah pasal 15 ini seolah janji Tuhan,
bahwa umat Israel walau jatuh bangun di dalam dosa dan harus dipukul
sana-sini karena kebebalan mereka, tetap disayang Tuhan?
Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai Kehidupan
"Tetapi
dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk
ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan
isterimu dan isteri anak-anakmu.” Kejadian 6:18
Hidup
ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu
luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan
lancer tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan
ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat.
Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui
hingga tujuan.
Langganan:
Postingan (Atom)