Sepintas
pasal 15 tidak nyambung dengan pasal 14. Namun, bagian yang memaparkan
ulang berbagai hukum ritual untuk dilaksanakan kelak setelah umat Israel
masuk ke tanah perjanjian, bisa dilihat sebagai suatu jaminan bagi
generasi kedua bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-Nya. Mereka pasti akan
masuk ke tanah Kanaan.
Beragam
peraturan di pasal 15 ini sendiri menunjukkan beberapa kesatuan yang
penting untuk disadari. Semua peraturan mengenai kurban ini bertujuan
untuk “menyenangkan hati Tuhan” lewat persembahan kurban yang mereka
persembahkan (3, 7, 10, 13, 14, 24). Bandingkan dengan hati Tuhan yang
disenangkan dengan persembahan kurban bakaran dari Nuh, setelah keluar
dari bahtera (Kej. 8:20-22). Bukankah pasal 15 ini seolah janji Tuhan,
bahwa umat Israel walau jatuh bangun di dalam dosa dan harus dipukul
sana-sini karena kebebalan mereka, tetap disayang Tuhan?